selalu ada rasa tanpa aksara

Gurun Suci menggelar namanya
Sahara meneteskan airmata cintanya
Oase kerinduan membentang asmaranya
Selalu ada rasa, tanpa aksara.

Kelahiran indah terukir
Kehidupan rahasia seteguk cangkir
Kematian bukanlah titik akhir
Kenikmatan syurgawi, tidaklah anugerah fikir
Selalu ada rasa, tanpa aksara.

Dia terlahir sebagai Tuan
Dia terpahat Putera Bangsawan
Dia terikat mutiara permata handai taulan
Dia Maha Guru para ilmuwan
Dia pendendang nyanyian merdu para pahlawan
Selalu ada rasa, tanpa aksara.

Pantaskah aku mencintaimu?
pantaskah aku merindumu?
layakkah aku memujamu?
layakkah aku meneladanimu?
Kanjeng Nabi menyayangimu
Para Wali berwasilah kepadamu
Selalu ada rasa,tanpa aksara.

Karbala bukanlah bencana,
selalu ada rasa, tanpa aksara.



( by gus andre zia alva)

0 comments: